Semua orang menyukai kesuksesan dalam hidupnya. Namun, Sukses bukanlah dongeng yang berkisar pada unsur keajaiban dan imajinasi. Sebaliknya, seseorang harus melewati kenyataan hidup untuk memahami apa itu kesuksesan. Karena kedua mata sangat penting untuk kehidupan biologis, ada tiga ‘aku’ yang sangat diperlukan untuk kehidupan yang sukses. Tentu saja, kepemilikan dan penggunaan mereka memastikan pencapaian dan kepuasan setiap individu. Mereka juga membantu membawa disiplin dan efisiensi di semua lapisan kehidupan kita. Tiga ‘aku’ dibahas di bawah ini.
Minat: Seseorang harus mengembangkan minat dalam apa pun yang dia lakukan. Jika tidak, tidak hanya upaya dan waktu yang dihabiskan akan sia-sia, tetapi juga menimbulkan ketidakpuasan di antara orang-orang di sekitarnya. Dengan cara yang sama, antusiasme yang berlebihan juga tidak disukai. Mempertahankan minat pada apa pun membutuhkan ketabahan dan keuletan orang tersebut.
Prakarsa merupakan langkah kedua dalam mencapai target yang diinginkan. Memiliki minat saja tidak cukup untuk mendapatkan hasil. Seseorang harus mengambil upaya untuk merencanakan dengan baik dan mengeluarkan sumber daya, termasuk waktu dan keyakinan pada orang lain. Selain itu, seseorang harus mengambil langkah-langkah baru dan konsisten untuk mengatasi segala kesulitan yang dapat diperkirakan. Tetap optimis dengan pola pikir positif cenderung menghasilkan ide-ide baru.
Keterlibatan. Ini adalah tahap penting untuk menjamin kesuksesan, dan ini mengacu pada ‘Tetap waspada dan berpegang teguh pada tindakan yang telah ditetapkan.’ Jika terjadi kemunduran atau penyimpangan, tidak akan ada kehilangan minat atau inisiatif. Sebaliknya, pikiran yang teguh mempertahankan keyakinan dan bergerak maju dengan keyakinan. Karena usaha yang gigih pada akhirnya menghasilkan kesuksesan.
Hanya memiliki minat tidak akan membuahkan hasil kecuali seseorang melakukan upaya bersama untuk tetap berpegang pada itu dan melanjutkan ke arah itu tanpa kehilangan fokus. Efek dari tiga ‘aku’ dapat dipahami dengan sebuah contoh.
Seorang tukang kebun tetap bekerja tanpa mempedulikan siapa yang mengunjungi kebun dan berapa upah yang didapatnya. Karena dia memiliki minat dan keterikatan yang mendalam pada tugas dan mengambil semua inisiatif untuk menumbuhkan semua jenis tanaman dan pohon. Keterlibatannya di taman sangat besar sehingga dia tidak pernah merasakannya sebagai pekerjaan atau tugas tetapi menikmatinya. Secara alami, pemilik kebun tidak hanya terikat untuk menghargai dan menghargai hambanya yang tulus, tetapi juga memikul tanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan tukang kebun.
Sukses dengan sendirinya tidak bisa menjadi kehidupan tetapi mempermanis yang terakhir. Apa pun yang membantu dalam penyebaran kedamaian dan kebahagiaan di dunia berarti kesuksesan.
Source : Gaming