Motivasi dapat didefinisikan dalam berbagai cara, tetapi ada dua definisi atau deskripsi dasar. Hal ini dapat didefinisikan sebagai alasan atau alasan utama bahwa individu mengambil bagian dalam perilaku tertentu, khususnya perilaku manusia menurut studi psikologi atau neuropsikologi. Hal ini juga dapat didefinisikan sebagai kekuatan pendorong yang memulai dan mendorong perilaku individu. Ini adalah energi internal yang mendorong kita untuk mencapai tujuan kita. Biasanya, itu dianggap sebagai keadaan pikiran yang dinamis yang tidak berkaitan dengan kepribadian.
Ada tiga aspek perilaku manusia yang menjadi dasar dan didirikannya motivasi:
1. gairah perilaku
2. arah perilaku
3. kegigihan perilaku
Gairah perilaku berkaitan dengan hal tertentu yang mengaktifkan perilaku sedangkan arah perilaku berkaitan dengan apa yang bertanggung jawab untuk mengarahkan perilaku. Kegigihan perilaku berkaitan dengan bagaimana perilaku dipertahankan.
Apa yang mendorong seseorang untuk menjadi sukses disebut sebagai motif. Biasanya, semua motif jatuh ke dalam salah satu dari tiga kategori dan dianggap fisiologis atau psikologis di alam:
1. motif homeostatik – lapar, respirasi, haus, dll.
2. motif nonhomeostatik – rasa ingin tahu tentang lingkungan, mencari perlindungan, dll.
3. motif belajar atau sosial – prestasi, persetujuan, kekuasaan, afiliasi sosial, dll
Dalam upaya apa pun yang dilakukan individu, motivasi (atau ketiadaan motivasi) adalah elemen kunci di balik keberhasilan atau kegagalan upaya tersebut. Ini memainkan peran kunci di tempat kerja di mana kinerja efektif seorang karyawan diperhatikan. Personil manajemen atau pengawas memiliki dampak langsung dan memainkan peran penting dalam motivasi karyawan karena mereka menggunakan teknik motivasi yang berbeda untuk meningkatkan tingkat produktivitas. Hal ini juga berarti bahwa ini memiliki efek langsung pada tingkat kerjasama antara majikan dan karyawan.
Motivasi juga dapat diklasifikasikan sebagai
1. negatif atau positif
2. jelas atau halus
3. tidak berwujud atau berwujud
Pendidikan atau pembelajaran juga saling terkait dengan motivasi dan instruktur seringkali akan menggunakan teknik motivasi untuk membuat siswanya belajar. Ini dapat bermanfaat bagi siswa dengan membuat mereka lebih kompeten serta mendorong kepercayaan diri dan kemampuan untuk memecahkan masalah.
Motivasi diri juga telah diklasifikasikan menjadi dua jenis yang berbeda:
1. Ekstrinsik – dihasilkan oleh faktor eksternal
2. Intrinsik – dihasilkan oleh sensasi internal dan lebih tahan lama daripada ekstrinsik
Motivasi diri dianggap intrinsik di alam, dan berasal dari drive internal individu. Ini adalah dasar untuk mengatasi hambatan di jalan mencapai tujuan seseorang. Selain itu, faktor eksternal tertentu bertanggung jawab untuk mendorong seseorang melakukan proyek baru atau bergerak ke arah yang positif. Secara karakteristik, motivasi diri terdiri dari tiga faktor:
1. keyakinan
2. keinginan
3. nilai
Karena seorang individu tidak dapat mengandalkan orang lain untuk motivasi, motivasi diri harus datang dari dalam. Ini memainkan peran kunci di mana individu mengumpulkan keberanian dan kekuatan untuk mencapai tujuan tertentu, dan sangat penting untuk mengembangkan usaha baru atau membuat perubahan positif dalam gaya hidup seseorang. Program pelatihan telah terbukti menjadi cara terbaik untuk mendidik diri sendiri dalam rangka meningkatkan motivasi dan motivasi diri.
Source : Women's Interests