PAROPAKAR – SUMBER KEBAHAGIAAN
Tuhan telah menciptakan berbagai makhluk untuk memperindah bumi ini, namun ciptaan Tuhan yang paling indah adalah manusia. Mungkin kita memahaminya tetapi kita tidak menyadarinya. Jika kita menyadarinya, kita akan menyebarkan keindahan di mana-mana. Bunga-bunga indah membuat taman indah dan menyenangkan orang lain, tetapi seberapa banyak kita menyenangkan orang lain atau seberapa besar kita senang adalah pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan jujur oleh siapa pun. Pikiran kita penuh dengan kecemasan dan putus asa apakah kita akan mendapatkan objek yang diinginkan atau tidak, dan keputusasaan ini bersifat permanen karena begitu kita memiliki objek itu, kita menggunakannya untuk sementara waktu (kita menyebutnya Bhoga) dan mencoba menggunakan (bhoga) sesuatu yang baru karena pesona dan keindahan benda bekas itu lenyap. Setiap hari itu terjadi dan kami membuat pola pikir bahwa proses menggunakan objek yang berbeda (Bhoga) ini disebut kehidupan.
Namun hidup adalah perjalanan dengan tujuan yang indah dan ketika tujuan Anda indah, meskipun kesulitan Anda terlihat bahagia dan cantik. Misalnya jika Anda mengadakan pesta di rumah Anda sibuk dan lelah tetapi Anda tetap menyambut tamu Anda dengan senyum dan memperlakukan mereka dengan baik. Sekarang pertanyaannya adalah – apa tujuan indah yang menyenangkan kita sepanjang hidup kita?
Dan jawabannya adalah ‘Paropakar’ yang artinya membantu dan memberkati orang lain.
Mitologi Hindu menganggapnya sebagai salah satu cara yang indah untuk mencapai kebahagiaan abadi dan Tuhan. Tuhan adalah pemberi terbesar yang menyumbangkan segalanya tanpa mengharapkan imbalan. Menurut seorang Shloka dalam bahasa Sansekerta:
‘Paropakaraya Falanti Vrikshah, Paropakaraya vahanti Nadhyah, Paropakaraya duhanti Gawah, Paropakaraya vayam shariram’.
Artinya: – Pohon berbuah untuk orang lain bukan untuk diri sendiri, Sungai mengalir untuk orang lain, Susu sapi untuk orang lain, demikian juga tubuh kita adalah alat untuk kebaikan.
Satu shloka lagi menyimpulkan 18 Purana (epos besar Hindu), yang ditulis oleh Vedavyaas:
‘Ashtadasa Puraneshu Vyasasya Vachanadwayam, Paropakaraya punyaya, Paapaya Parapeedanam’.
Artinya: – Delapan belas Purana yang ditulis oleh Vedavyaas dapat disimpulkan hanya dengan dua pernyataan, Paropakar (memperbaiki orang lain) adalah moralitas terbaik dan menyakiti orang lain adalah dosa terbesar.
Alasan mengapa Paropakar adalah sumber senyum permanen adalah ketika kita memberi sesuatu tanpa harapan dari penerima, kita tidak khawatir tentang hasil apa pun di masa depan bahkan penghargaan dan ketika tidak ada harapan atau antisipasi, itu menjadi ‘Nishkaam Karma’ (perbuatan tanpa harapan.) Artinya, akibat dari perbuatan tersebut tidak akan mempengaruhi perasaan saya. Satu hal lagi yang perlu dipelajari adalah Paropakar dilakukan ketika hati kita penuh dengan belas kasih dan cinta. Rahmat dan cinta membawa kita dekat yang maha kuasa dan kita mencapai kesenangan abadi yang kita cari sepanjang hidup.
Source : Women's Interests