Motivasi adalah fungsi psikologis yang terkait dengan emosi tetapi berbeda darinya. Ketika datang ke hewan lain, motivasi hampir identik atau tidak dapat dipisahkan dari naluri. Misalnya, predator seperti serigala dan singa termotivasi untuk berburu terutama karena kelaparan. Motivasi cenderung menjadi kompleks seiring dengan meningkatnya kapasitas intelektual suatu organisme seperti pada kera dan manusia.
Motivasi manusia
Ketika datang ke manusia, motivasi berhubungan langsung dengan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang sulit tetapi diinginkan dan bermanfaat. Motivasi yang lebih kuat diperlukan karena tujuan menjadi lebih menantang dan sebagai pesaing. Siswa straight-A, atlet juara, selebritas, dan politisi berpengaruh hanyalah beberapa contoh orang berprestasi tinggi yang keberhasilannya terkait langsung dengan motivasi kuat mereka.
Tampaknya peluang dan bakat merupakan faktor utama keberhasilan tetapi tanpa motivasi yang kuat semua ini dapat dengan mudah disia-siakan. Banyak orang sukses belum tentu paling cerdas atau berbakat tetapi mereka memiliki sikap yang benar. Orang sukses selalu melihat peluang bahkan di saat kesulitan dan kegagalan awal.
Motivasi adalah masalah utama dalam lingkungan yang kompetitif dan berorientasi pada produktivitas. Ini adalah masalah penting di tempat kerja. Ini adalah masalah kompleks yang memiliki banyak variabel, sehingga sulit untuk dijelaskan dan dipertahankan.
Banyak psikolog, pakar manajemen, dan sosiolog mencoba mengklasifikasikan dan mendefinisikan motivasi; berikut adalah beberapa teori utama.
1.) Teori insentif motivasi: Memperoleh sesuatu yang bermanfaat atau diinginkan adalah asumsi mendasar dari teori ini. Teori ini menekankan pada penghargaan ekstrinsik sebagai alasan utama mengapa orang termotivasi untuk melakukan tindakan tertentu. Ini adalah wortel pepatah yang tergantung di ujung tongkat. Sudah terbukti dengan sendirinya bahwa orang cenderung termotivasi jika mereka melihat prospek imbalan seperti insentif uang ekstra atau bonus untuk menyelesaikan tugas yang sulit di tempat kerja.
2.) Model dikotomi mencari pelarian: Model ini mencoba untuk menggambarkan motivasi orang dalam hal dikotomi antara melarikan diri dan mencari. Misalnya, seseorang yang miskin mungkin ingin melarikan diri dari situasi yang tidak menguntungkan tetapi pada saat yang sama berusaha atau mencari peluang yang lebih baik.
3.) Teori reduksi drive: Sesuai dengan namanya, teori ini menekankan pada dorongan biologis dan psikologis intrinsik yang perlu dipenuhi. Dorongan yang kuat akan menyiratkan motivasi yang kuat atau modifikasi perilaku yang diarahkan untuk memuaskan dorongan tersebut, sehingga mengurangi intensitasnya. Seseorang yang sudah berada di puncak kesuksesan dalam bidang tertentu mungkin sudah merasa bosan untuk melakukan hal yang sama dan mungkin mencari tujuan lain.
4.) Teori kebutuhan: Teori ini didasarkan pada gagasan tentang hierarki kebutuhan. Ini menekankan pada konsep mengoptimalkan sumber daya dan upaya untuk memenuhi kebutuhan khusus. Ini sebenarnya adalah teori luas yang mencakup teori dua faktor Herzberg, teori ERG Alderfer, dan teori penentuan nasib sendiri.
Source : Home Based Business